Farid Esack's Hermeneutics of Justice on the The Concept of Iddah Period for Women
Hermeneutika Farid Esack tentang Keadilan pada Konsep Masa Iddah bagi Perempuan
Abstract
Many acts of violence and injustice against women still occur, one of which is that women who face divorce lawsuits do not get justice so that it is contrary to the concept of the iddah period in Islamic teachings. The purpose of this study is to discuss justice in the concept of the iddah period by using the hermeneutic study of Maulana Farid Esack in order to minimize divorce and eliminate violence because in the concept of iddah there is an opportunity to consider better decisions. This study uses a qualitative research method with Farid Esack's hermeneutic approach. The results of the study explain the hermeneutics initiated by Farid Esack, namely the hermeneutics of liberation using critical reasoning and the position of revelation (text), reality and interpretation are interconnected to produce an interpretation that leads to justice. Farid Esack's Hermeneutics is influenced by several figures such as Fazlur Rahman's theory of double movements and Arkoun's regressive-progressive theory but the goal is the same, namely being able to answer all contemporary problems. An example of Farid Esack's hermeneutics is the interpretation of women's liberation from acts of oppression and injustice when they want to be divorced with the introduction of the concept of iddah as in the Qur'an surah al-Baqarah verse 228. Esack explains that there are ethics when divorcing a wife while still providing a place to live and living.
Downloads
References
Amrullah, Abdul Malik Karim. Tafsir Al-Azhar: Jilid 1. Edited by Joko Waskito. Jakarta: Gema Insani, 2015.
Ariziq, Bagas Luay. “Kedudukan Dan Kondisi Wanita Sebelum Dan Sesudah Datangnya Agama Islam.” Jurnal Keislaman 5, no. 1 (2022): 1–12.
Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al-Munir (Jilid 1). Edited by Abdul Hayyie al Kattani. Jakarta: Gema Insani, 2013.
Basri. “Tauhid Dalam Perspektif Farid Esack.” Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur’an dan Tafsir2 5, no. 1 (2020): 80–98.
Darmalaksana, Wahyudin. “Formula Penelitian Pengalaman Kelas Menulis” (2020).
Fatih, Muhammad. “Pluralisme Agama Dalam Al-Qur’an Telaah Atau Penafsiran Farid Esack.” Progressa: Journal of Islamic Religious Instruction 4, no. 1 (2020): 69–80.
Harruma, Issha. “Kasus-Kasus Ketidakadilan Di Indonesia.” Kompas.Com (Jernih Melihat Dunia). Jakarta, March 24, 2022.
Iswahyudi. “Dari Pewahyuan Progresif Menuju Tafsir Pembebasan: Telaah Atas Hermeneutika Al-Qur’an Farid Esack.” Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 11, no. 1 (2011): 77–97.
———. “Hermeneutika Praksis Liberatif Farid Esack.” Religio: Jurnal Studi Agama-agama 2, no. 2 (2016): 140–172.
Khotimah, Khusnul. “Konsep Iddah Dalam Al-Qur’an (Studi Tafsir Ayat Ahkam Karya Ali Ash-Shabuni).” Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019.
Lutfi, Achmad. “Meraih Makna Al-Qur’an: Hermeneutika Farid Esack Sebagai Teori Tafsir Al-Qur’an.” Maghza: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 4, no. 2 (2019): 264–275.
Munir, Misbachul. “Hermeneutika Farid Esack.” Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf 4, no. 2 (2018): 190–210.
Mustamin, Kamaruddin, and Basri. “Epistemologi Penafsiran Farid Esack Terhadap Ayat-Ayat Pembebasan.” Jurnal Ilmiah Al-Jauhari: Jurnal Studi Islam dan Interdisipliner 5, no. 2 (2020): 171–191.
Nadia, Zunly. “Pandangan Farid Esack Tentang Al-Qur’an, Tafsir Dan Takwil Serta Implikasinya Terhadap Bangunan Teologi Pembebasan.” An-Nur: Jurnal Studi Islam 4, no. 1 (2012): 1–18.
Putri, Riani Sanusi. “LBH APIK: Sistem Hukum Di Indonesia Masih Tak Adil Pada Perempuan.” Tempo.Co (Bicara Fakta). Jakarta, January 14, 2018.
Said, Akhmad Ali. “Hermeneutika Al-Qur’an Tentang Pluralisme Agama Perspektif Farid Esack.” Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf 6, no. 1 (2020): 1–25.
Saubari. “Fenomena Pelanggaran Iddah Dan Konsekuensinya.” Sub Bagian Perencanaan, Data Dan Informasi Kanwil Kemenag Kalsel. Kalimantan Selatan, December 5, 2020.
Sudarman. “Pemikiran Farid Esack Tentang Hermeneutika Pembebasan Al-Qur’an.” Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama 10, no. 1 (2015): 83–98.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, 2017.
Susanto, Edi. Studi Hermenutika (Kajian Pengantar). Jakarta: Kencana, 2016.
Zuchdi, Darmiyati, and Wiwiek Afifah. Analisis Konten, Etnografi & Grounded Theory, Dan Hermeneutika Dalam Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2021.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Pemberitahuan Hak Cipta
Penulis yang menerbitkan bersama Islamic Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0) yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan awal publikasi di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.