Nazariyyat berasal dari kata nazar yang berarti teori. Jika kemudian berbentuk jamak, maka Nazariyyat berarti kumpulan teori. Pemilihan Nazariyyat sebagai nama jurnal akademisi kampus IPMAFA ini didasari oleh harapan untuk menjadikannya sebagai ruang berjibaku secara intelektual. Tradisi intelektual meniscayakan empat serangkai membaca-mendiskusikan-meneliti-menulis sebagai satu kesatuan yang saling berkelindan. Proses membaca-mendiskusikan-meneliti-menulis pada akhirnya membutuhkan media sebagai ruang untuk mentransfer pengetahuan yang dihasilkan kepada khalayak ramai. Jurnal Nazariyyat diharapkan menjadi wahana bagi dialektika pemikiran akademisi IPMAFA dalam rangka mentradisikan literasi yang kritis dialektis. Mentradisikan literasi di sini berarti menjadikan literatur sebagai bahan bacaan atau bahan riset dan sebagai bagian dari upaya merawat tradisi intelektual perguruan tinggi. Mentradisikan literasi juga bisa berarti upaya menjadikan karya tulis mahasiswa sebagai literatur yang layak untuk diperhitungkan.Sedangkan kritis dialektis merujuk pada pemahaman bahwa ilmu pengetahuan bukanlah benda mati yang tak mengalami perubahan. Dari masa ke masa, ilmu pengetahuan senantiasa bergerak dan mengalami perkembangan sesuai dengan historisitas dan konteks zamannya. Karenanya, dibutuhkan sebuah keberanian untuk memahami pengetahuan dengan tidak sekedar membaca teks yang nyata di depan mata. Mentradisikan literasi kritis dialektis berarti berupaya menjadikan literatur sebagai basis pemikiran dan penelitian dengan caramengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya melalui metode kritisdialektis. Berpikir dialektis sendiri merupakan berpikir historis. Berpikir dialektis mengandaikan adanya beberapa pemikiran yang sudah ada sebelumnya. Dialektika adalah metode berfikir yang tidak berhenti pada sebuah kesimpulan. Setiap tesa akan diantitesa dan menghasilkan sintesa. Namun setiap sintesa pada akhirnya akan kembali menjadi tesa dan kembali diantitesa.