https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/issue/feedTinta Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini2025-12-02T07:54:54+07:00Farah Kamelia Ali Putrifarahkameliaaliputri@ipmafa.ac.idOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><strong>Tinta Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini </strong>is an international, open access, and peer-reviewed journal to discuss about new findings in early childhood education, especially in Muslim society. All papers are peer-reviewed by at least two reviewers. </p> <p style="text-align: justify;">Tinta Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini by <strong>Islamic Early Childhood Education Study Program, </strong>Faculty of Tarbiyah, Institute of Pesantren Mathali'ul Falah Pati. Publishing twice a year, in May and November. </p> <p style="text-align: justify;">The scope of Tinta Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini is:</p> <ul> <li class="show">Innovation and technology for children's education</li> <li class="show">Early literacy and numeracy</li> <li class="show">Educating with nature</li> <li class="show">Ethno-cultural parenting</li> <li class="show">Inclusive education</li> <li class="show">STEAM education</li> <li class="show">Child growth and development</li> <li class="show">Health, safety, and nutrition in early childhood</li> <li class="show">Children's education in Islamic perspective</li> <li class="show">Children's relationship with family and Muslim community</li> </ul>https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/article/view/1889Integrasi Nilai Islam dalam Pendidikan STEAM Anak Usia Dini: Kajian Literatur Sistematis 2018–20242025-12-02T07:54:54+07:00Deden Marwajideanisda371102@gmail.comWiwik Alawiyahwiwikalawiyah26@gmail.comMaryam Maryamsalamaalfa0@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan STEAM (<em>Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics</em>) pada anak usia dini melalui kajian literatur sistematis terhadap publikasi ilmiah tahun 2018–2024. Kajian ini dilakukan dengan menelusuri artikel pada data dasar Scopus, Web of Science, dan SINTA, menggunakan pendekatan <em>tinjauan literatur sistematis</em> dengan model PRISMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan STEAM-Islam memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta kesadaran spiritual anak usia dini. Integrasi nilai Islam meliputi tiga aspek utama: penguatan akidah melalui eksplorasi ilmiah terhadap ciptaan Allah, penanaman akhlak melalui kolaborasi proyek berbasis sains, dan pembentukan spiritualitas melalui refleksi ilmiah terhadap fenomena alam. Temuan ini menegaskan bahwa pendidikan STEAM-Islam berpotensi menjadi model pembelajaran holistik dan kontekstual dalam membentuk karakter ilmiah dan religius anak muslim. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan kurikulum, pelatihan guru, dan pengembangan bahan ajar berbasis STEAM-Islam di lembaga PAUD.</p>2025-11-30T11:03:46+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/article/view/1672Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun2025-12-02T07:54:54+07:00Novita BudiartiNovitabudiarti01@gmail.comIchsan Ichsanichsandjalal@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan tingkat kemandirian anak usia 5–6 tahun. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi terhadap perilaku kemandirian anak dan kuesioner kepada orang tua mengenai pola asuh. Penelitian dilakukan di TK Tunas Harapan dan TK ABA Dukuh Tengah, Brebes, dengan jumlah sampel 65 anak dan orang tua. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas orang tua menerapkan pola asuh demokratis (84,9%), dan sebagian besar anak menunjukkan tingkat kemandirian tinggi (65,1%). Uji chi square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh dan kemandirian anak (χ² hitung = 11,335 > χ² tabel = 3,841, p < 0,05). Anak dengan pola asuh demokratis cenderung memiliki tingkat kemandirian lebih tinggi dibandingkan anak dengan pola asuh otoriter. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua berperan penting dalam pembentukan kemandirian anak usia dini.</p>2025-11-30T11:08:13+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/article/view/1930Penggunaan Bubur Kertas sebagai Media Pembelajaran Kreatif untuk Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini2025-12-02T07:54:54+07:00Muyasaroh Muyasarohmuyas426@gmail.comImam Azro'iadzroie@ipmafa.ac.id<p>usia dini untuk mendukung perkembangan kognitif dan kreativitas. Media bubur kertas dipilih karena sifatnya yang fleksibel, ramah lingkungan, dan efektif merangsang koordinasi tangan dan jari anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konteks, peran sumber daya manusia (guru dan pendamping), proses pelaksanaan, serta efektivitas penggunaan bubur kertas sebagai media pembelajaran kreatif dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak usia dini kelompok A di TK Amahatun. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product), subjek penelitian melibatkan siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil menunjukkan bahwa dalam konteks pembelajaran, media bubur kertas relevan dengan kebutuhan anak usia dini, dan peran guru sangat signifikan dalam memfasilitasi prosesnya. Proses penerapan melibatkan persiapan, pelaksanaan kegiatan (mencetak, membentuk, menempel), hingga evaluasi hasil karya. Secara efektivitas, penggunaan bubur kertas terbukti mampu merangsang koordinasi tangan-mata, meningkatkan kekuatan otot jari, dan mendorong kreativitas anak. Kesimpulannya, bubur kertas merupakan alternatif media pembelajaran kreatif yang efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia dini, dan disarankan untuk dipertimbangkan oleh guru PAUD dalam kegiatan sehari-hari.</p>2025-11-30T11:03:10+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/article/view/1759Mengatasi Tantangan Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini di Era Digital2025-12-02T07:54:54+07:00Athaya Nadine Zahiraathayanz10@gmail.comFarsya Nabila Putrifarsya.np@gmail.comWa Ode Nur Tiara Indahnurtiarandh@gmail.comEvelyna Iffah Dinayahevelyna.id9@gmail.comRasi'in Rasi'inrasiin65@gmail.com<p>Pendidikan akhlak bagi anak usia dini menghadapi tantangan besar di tengah arus digital yang begitu cepat dan terbuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan utama dalam proses pembentukan akhlak anak usia dini serta merumuskan strategi yang relevan dan efektif untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang mengkaji berbagai sumber ilmiah. Hasil analisis menunjukkan bahwa maraknya konten negatif di dunia maya, kecenderungan anak terhadap ketergantungan teknologi, minimnya figur teladan, serta lemahnya peran pengawasan orang tua dan guru menjadi faktor penghambat utama. Kendati demikian, teknologi digital juga memiliki potensi sebagai sarana pembelajaran nilai-nilai moral apabila dimanfaatkan secara tepat. Strategi yang dapat diterapkan meliputi pendekatan keteladanan, pembiasaan perilaku positif, penyampaian nasihat secara konsisten, perhatian individual, serta pengawasan yang terintegrasi dengan penggunaan teknologi. Simpulan dari studi ini menyatakan bahwa pendidikan akhlak perlu disesuaikan dengan kondisi era digital melalui pendekatan yang adaptif, kolaboratif, dan kontekstual demi membentuk karakter anak yang tangguh dan berakhlak luhur.</p>2025-11-30T11:06:47+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/article/view/1727Representasi Nilai Syukur dalam Film Animasi Nussa dan Rara untuk Anak Usia Dini2025-12-02T07:54:54+07:00Dian Indriyani Putridianindriyani699@students.unnes.ac.idFitri Febri Handayanihandayanifitrifebri@mail.unnes.ac.idNaili Rohmahnailirohmah@mail.unnes.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji representasi nilai-nilai syukur dalam film animasi Nussa dan Rara yang diperuntukkan bagi anak usia dini. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini, khususnya nilai syukur sebagai bagian dari pendidikan agama dan moral. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi terhadap tiga episode terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai syukur tergambar melalui visualisasi karakter, alur cerita, dan dialog yang menyentuh aspek emosional anak. Episode “Belajar Ikhlas” menampilkan makna menolong tanpa pamrih sebagai bentuk syukur, “Nussa Bisa” menunjukkan semangat pantang menyerah dan percaya diri meskipun dalam keterbatasan. Penelitian ini berimplikasi pada praktik pendidikan karakter dalam PAUD menggunakan media audiovisual. Kesimpulannya, film animasi Nussa dan Rara tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media edukatif yang efektif dalam menanamkan nilai syukur pada anak-anak.</p>2025-11-30T11:07:11+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/article/view/1678Pengembangan Kecerdasan Sosial Anak Usia Dini melalui Permainan Kolaboratif Digital di Metro Selatan2025-12-02T07:54:54+07:00Tiara Dwi Wulandaritiarawulandari158@gmail.comSuryadi SuryadiSuryadi@metrouniv.ac.id<p>Perkembangan kecerdasan sosial pada anak usia dini menjadi fondasi penting bagi kemampuan berinteraksi dan beradaptasi di lingkungan sosial. Di era digital, permainan kolaboratif digital menjadi salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis efektivitas penggunaan permainan kolaboratif digital dalam meningkatkan kecerdasan sosial anak usia 5–6 tahun di PAUD wilayah Metro Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan <em>(Research and Development</em>) model Borg & Gall dengan tahapan mulai dari analisis kebutuhan, perancangan media, uji coba terbatas, hingga revisi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan digital kolaboratif yang dirancang mampu meningkatkan keterampilan sosial anak seperti kerja sama, empati, dan komunikasi. Guru dan orang tua juga memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan media tersebut dalam pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa permainan kolaboratif digital dapat menjadi media yang efektif dan menyenangkan dalam mendukung pengembangan kecerdasan sosial anak usia dini, khususnya dalam konteks pembelajaran di Metro Selatan.</p>2025-11-30T11:06:16+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.ipmafa.ac.id/index.php/tintaemas/article/view/1668Internalisasi Nilai Pendidikan Islam dalam Kurikulum Merdeka Pendidikan Anak Usia Dini2025-12-02T07:54:54+07:00Patria Nabila PutriPachrianabilaputri@gmail.comNovita Lokanovitaloka@iaiqi.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis internalisasi nilai pendidikan Islam dalam kurikulum merdeka di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). ). Internalisasi nilai pendidikan Islam di lembaga PAUD merupakan proses penanaman nilai-nilai keislaman yang mencakup aspek akidah, akhlak, dan ibadah secara terintegrasi dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk membentuk karakter dan fondasi spiritual anak sejak dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian dilakukan di TK Santiya Arinda Pemulutan Barat dengan subjek 10 anak kelas B1. Pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), dan studi dokumentasi perangkat pembelajaran. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan teknik triangulasi untuk memverifikasi keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi nilai pendidikan Islam melalui empat pendekatan utama integrasi nilai dalam perencanaan pembelajaran, keteladanan, pembiasaan, dan pembelajaran aktif telah berjalan efektif. Mayoritas anak menunjukkan perkembangan yang baik dalam nilai akidah (90% kategori BSH dan BSB), nilai akhlak (90% kategori BSH dan BSB), dan nilai ibadah (80% kategori BSH dan BSB). Faktor pendukung keberhasilan mencakup komitmen kepala sekolah, kualifikasi guru, dukungan kebijakan lokal, keterlibatan orangtua, dan ketersediaan sarana prasarana. Tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan referensi dan panduan operasional, variasi pemahaman orangtua, pengaruh media, dan keterbatasan kompetensi guru.</p>2025-11-30T11:14:44+07:00##submission.copyrightStatement##