Pengembangan Media Shake Board Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini

  • Alifah Dwi Junita Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Ananda Aulia Rifqi Nursanty Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Anindya Lyssa Islami Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Bening Kusumaningati Suyitno Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Faridatul Amalia Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
  • Safiruddin Al Baqi Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Keywords: Media Shake Board, Motorik Halus, Anak Usia Dini

Abstract

Pada masa usia dini, setiap aspek perkembangan anak sangat urgen untuk distimulasi. Salah satu aspek perkembangan yang menunjang kemampuan pra-menulis pada masa ini adalah perkembangan motorik halus. Penelitian ini bertujuan untuk membantu para orang tua dan guru dalam mengatasi permasalahan motorik halus pada anak, khususnya bagi anak yang mengalami kesulitan dalam menulis. Oleh karena itu, peneliti menciptakan produk pengembangan bernama Shake Board yang dimodifikasi dari permainan labirin (maze). Jenis penelitian yang digunakan adalah Research & Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahapan: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Tahapan ADDIE dalam penelitian ini dilaksanakan secara sistematis. Pada tahap analisis, peneliti mengidentifikasi kebutuhan lapangan melalui observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, yang menunjukkan pentingnya media untuk melatih keterampilan motorik halus anak. Tahap desain dilakukan dengan merancang media Shake Board berdasarkan hasil studi pustaka dan kebutuhan anak usia dini. Pada tahap pengembangan, media dibuat dari bahan triplek berukuran 22 x 16 cm dengan desain labirin dan diisi 40 manik-manik sebagai sarana melatih koordinasi mata dan tangan. Media ini kemudian divalidasi oleh dosen ahli PIAUD. Selanjutnya, pada tahap implementasi, Shake Board diuji cobakan kepada enam anak usia 5–6 tahun (3 laki-laki dan 3 perempuan) di BA ‘Aisyiyah 1 Simo, Kabupaten Ponorogo. Terakhir, tahap evaluasi dilakukan dengan mengamati perubahan keterampilan motorik halus anak sebelum dan sesudah penggunaan media. Hasil uji Wilcoxon signed-rank test menunjukkan nilai signifikansi 0,026 < 0,05, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan motorik halus anak sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media permainan Shake Board terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5–6 tahun di lembaga tersebut. Peneliti berharap media ini dapat menjadi solusi yang menyenangkan dan edukatif dalam membantu perkembangan keterampilan motorik halus anak usia dini.

References

Ayuningtyas, I. P., & Baqi, S. A. (2022). Metode Bermain Peran (Role Playing) Untuk Mengembangkan Aspek Sosial Emosional Pada Anak. 1–12.
Bachtiar, I. H., & Rosada, U. D. (2022). Pengembangan Ular Tangga Popoki (Pion-pion) Karir Untuk Meningkatkan Eksplorasi Karir Siswa SMA Negeri 1 Kuningan. 11(1).
Dewi, M. P., Marsyidin, S., & Sabandi, A. (2020). Analisis Kebijakan dan Pengelolaan Pendidikan Dasar terkait Standar Kompetensi Lulusan di Sekolah Dasar. EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 2(2), 144–152.
Dwi Putri Lestari, Amelia Rahmi, & Laila Sari. (2023). Perkembangan Akhir Masa Anak-anak. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN AGAMA, 2(1), 43–53.
Fadlillah, M., & Fauziah, S. (2022). Analysis of Diana Baumrind’s Parenting Style on Early Childhood Development. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 14(2), 2127–2134.
Haque, A. A. (2014). Pengaruh Alat Permainan Edukatif (APE) Maze Terhadap Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Kelompok A di Tk Al-Fithroh. 1–5.
Hidayat, F., & Nizar, M. (2021). Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Inovasi Pendidikan Agama Islam (JIPAI), 1(1), 28–38.
Khairi, H. (2018). Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini Dari 0-6 Tahun. 15–28.
Maulidha, M., & Larasati, D. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Cangkringsari Kecamatan Sukodono Kabupeten Sidoarjo. Journal Of Issues In Midwifery, 1(1), 51–70.
Munawaroh, A. U., & Wijayanti, A. (2019). Pengembangan Media Maze Alur Tulis pada Perkembangan Motorik Halus. Jurnal Pendidikan Modern, 5(1), 12–21.
Nafsia, A., Juita, A. K., Ngura, E. T., & Dhema, F. (2024). Labirin Bebulonga dalam Peningkatan Aspek Motorik Halus pada Anak Usia 5-6 Tahun. 614–623.
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajarn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah, 3(1), 171–187.
Pramita, Eka W. (2010). Dahsyatnya Otak Anak Usia Emas. Yogyakarta: Interprebook.
Rudiyanto, A. (2016). Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus Anak Usia Dini. Darussalam Press Lampung : cetakan I, Juni.
Sari, R. N. (2022). Pemanfaatan Media Maze Dalam Proses Pembelajaran di PAUD Ar-Raudhah Kace Timur. Jurnal Pendidikan Islam, 37–42.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sutini, A., & Rahmawati, M. (2015). Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Model Pembelajaran Bals. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 49–60.
Wulansuci, G. (2024). Media Montase Tiga Dimensi: Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini. Ceria (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 7(2), 115–122.
Zuhrita, S., & Mufidati, N. (2017). Permainan Dakon Writing Therapy Untuk Mengembangkan Kemampuan Dasar Menulis Anak Kelompok A TK Aisyiyah 33 Surabaya. 85–89.
Published
2025-05-30
How to Cite
Junita, A., Nursanty, A., Islami, A., Suyitno, B., Amalia, F., & Al Baqi, S. (2025). Pengembangan Media Shake Board Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini. Tinta Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 4(1), 1-16. https://doi.org/https://doi.org/10.35878/tintaemas.v4i1.1443
Section
Articles