Memaknai Tradisi Makanan “Bothok” sebagai Nilai Multikulturalisme Ajaran Sunan Ngerang
Abstract
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan mendalami ajaran multikulturalisme yang diajarkan oleh Sunan Ngerang melalui makanan Bothok. Pesan persatuan telah diberikan oleh Sunan Ngerang melalui makanan bothok. Bothok merupakan salah satu kearifan local yang terus dijaga oleh Masyarakat pekuwon. Bothok merupakan makanan wajib yang harus tersaji dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan Sunan Ngerang. Kegiatan PkM Dosen ini dilakukan menggunakan pendekatan ABCD. Hasil kegiatan diskusi menunjukkan adanya upaya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan harus senantiasa dilakukan oleh semua pihak. Perbedaan dalam beragama, asal usul adalah sebuah keniscayaan. Terwujudnya persatuan bagaikan harmoni indah dalam sebuah masyarakat.
References
Dyan Achsin. (2009). Sejarah Perjuangan Sunan Ngerang (Syeh Muhammad Nurul Yaqin). Yayasan Sunan Ngerang.
Ibrahim & Feri Padli. (2021). Metode Pendekatan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Pada Mahasiswa Pra KKLP STAI DDI Pangkep,. Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2).
Muhammad Jalari & Muhammad Fajrul Falaah. (2022). Peran Masyarakat Dalam Merawat Keberagaman, Kerukunan Dan Toleransi. AL-HAZIQ: Journal of Community Service, 1(1).
Parsudi Suparlan. (2002). Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural, Antropologi Indonesia 69 tahun.
Sopyan Hadi & Yunus Bayu. (2021). Membangun Kerukunan Umat Beragama melalui Model Pembelajaran PAI Berbasis Kearifan Lokal pada Penguruan Tinggi, Tarbiyah wa Ta’lim. Jurnal Penelitian Pendidikan Dan Pembelajaran, 8(1).
Statistik Indonesia 2022: Statistical Yearbook of Indonesia 2022 (2022).
Syaripulloh. (2014). Kebersamaan Dalam Perbedaan: Studi Kasus Masyarakat Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sosio Didaktika, 1(1).
Tim KKN IPMAFA. (2024). Buku Pedoman KKN Pemberdayaan Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA). IPMAFA.
Zulfikar, dkk. (2022). Menumbuhkan Kebersamaan Religius dalam Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Bedah Lawak dengan Istighosah, Jumat Keagamaan. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta:
Penulis yang mempublikasikan naskahnya pada Jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kifah: Jurnal Pengabdian Masyarakat berhak sebagai yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kifah: Jurnal Pengabdian Masyarakat.
Lisensi:
Kifah: Jurnal Pengabdian Masyarakat diterbitkan berdasarkan ketentuan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License. Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun, menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.